Danilla Jelita Poetri Riyadi yang dikenal dengan Danila Riyadi adalah penyanyi pendatang baru di belantika musik Indonesia. Wanita kelahiran Jakarta 12 Februari 1990 ini mengusung genre jazz sebagai tema musiknya. Darah seni mengalir dari orang tua nya, sang ibu Ika Ratih Poespa merupakan penyanyi jazz Indonesia yang mulai berkecimpung di industri musik sejak tahun 80an.
Danilla tidak mengikuti pendidikan musik, keterampilan bermusik dan bernyanyinya mengalir begitu saja sedari dia kecil. Masa kecilnya sudah mendengar musik-musik dari berbagai karya musisi luar negeri sebut saja Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Sophie Ellis Bextor, Diana Krall. Yang secara tidak sadar komposi lagu yang didengarnya itu menjadi ‘guru’ bermusiknya.
Dalam bermusik dan mengimplementasikan pengalamannya kedalam sebuah lagu, Danilla mempunyai caranya sendiri. Danilla tidak ingin dilabeli sebagai penyanyi maupun musisi. ‘Pengantar Pesan’ mungkin itu kalimat yang dia gambarkan terhadap dirinya.
Album Danilla
Karir bernyanyi Danilla dimulai tahun 2013. Pada 3 Maret 2014 album perdananya dirilis dengan judul album Telisik. Diproduseri oleh Lafa Pratomo yang dipertemukan dengannya pada tahun 2012 berdasarkan kecocokan musikalitas. Orion Records Indonesia sebagai studio rekaman album perdananya. Dibawah label rekaman Demajors dan Orion Records album Telisik ini produksi.
Buaian merupakan single andalan pada album Telisik. Menggambarkan tentang ketertarikan antar lawan jenis, nada yang ringan, easy listening, irama swing itulah isi dari lagu Buaian.
Album Telisik berisi 13 lagu. Lagu-lagunya enak didengar seperti Ada Di Sana, Wahai Kau. Majalah musik Rolling Stone Indonesia memasukkan album Telisik menjadi salah satu album terbaik tahun 2014.
Lintasan Waktu adalah nama dari album kedua Danilla. Dirilis pada tahun 2017, dimana berselang 3 tahun dari album Telisik yang mengangkatnya menjadi idola baru di Indonesia. Album Lintasan Waktu bermaterikan 10 lagu yang sebagian besar ditulis olehnya. Lafa Pratomo dan Aldi Nada Permana ditunjuk sebagai produser album. Dirilis oleh Ruang Waktu Music Lab dan Demajors.
Single andalan dari album Lintasan Waktu berjudul Aaa. Aaa bercerita tentang seseorang yang mencari kebebasan namun kehadirannya selalu dinanti orang yang sayang dengannya.
Banyak musisi yang terlibat dalam pengerjaan album kedua Danilla antara lain Dua orang drummer handal Indonesia Edward Manurung dan Dimas Pradipta, kemudian Christ Stanley pada piano. Bunyi Synthesizer yang terdengar pada beberapa lagu dimainkan sendiri oleh Danilla. Sementara instrument Gitar diisi oleh Lafa Pratomo yang menjadi andalan Danilla.
Diluar hal musik ada keterlibatan seorang illustrator dalam mendesain sampul album Lintasan Waktu, dia adalah Eunice Nuh.
Demikian profil dari penyanyi jazz wanita Indonesia Danilla.
Danilla tidak mengikuti pendidikan musik, keterampilan bermusik dan bernyanyinya mengalir begitu saja sedari dia kecil. Masa kecilnya sudah mendengar musik-musik dari berbagai karya musisi luar negeri sebut saja Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Sophie Ellis Bextor, Diana Krall. Yang secara tidak sadar komposi lagu yang didengarnya itu menjadi ‘guru’ bermusiknya.
Dalam bermusik dan mengimplementasikan pengalamannya kedalam sebuah lagu, Danilla mempunyai caranya sendiri. Danilla tidak ingin dilabeli sebagai penyanyi maupun musisi. ‘Pengantar Pesan’ mungkin itu kalimat yang dia gambarkan terhadap dirinya.
Album Danilla
Karir bernyanyi Danilla dimulai tahun 2013. Pada 3 Maret 2014 album perdananya dirilis dengan judul album Telisik. Diproduseri oleh Lafa Pratomo yang dipertemukan dengannya pada tahun 2012 berdasarkan kecocokan musikalitas. Orion Records Indonesia sebagai studio rekaman album perdananya. Dibawah label rekaman Demajors dan Orion Records album Telisik ini produksi.
Buaian merupakan single andalan pada album Telisik. Menggambarkan tentang ketertarikan antar lawan jenis, nada yang ringan, easy listening, irama swing itulah isi dari lagu Buaian.
Album Telisik berisi 13 lagu. Lagu-lagunya enak didengar seperti Ada Di Sana, Wahai Kau. Majalah musik Rolling Stone Indonesia memasukkan album Telisik menjadi salah satu album terbaik tahun 2014.
Lintasan Waktu adalah nama dari album kedua Danilla. Dirilis pada tahun 2017, dimana berselang 3 tahun dari album Telisik yang mengangkatnya menjadi idola baru di Indonesia. Album Lintasan Waktu bermaterikan 10 lagu yang sebagian besar ditulis olehnya. Lafa Pratomo dan Aldi Nada Permana ditunjuk sebagai produser album. Dirilis oleh Ruang Waktu Music Lab dan Demajors.
Single andalan dari album Lintasan Waktu berjudul Aaa. Aaa bercerita tentang seseorang yang mencari kebebasan namun kehadirannya selalu dinanti orang yang sayang dengannya.
Banyak musisi yang terlibat dalam pengerjaan album kedua Danilla antara lain Dua orang drummer handal Indonesia Edward Manurung dan Dimas Pradipta, kemudian Christ Stanley pada piano. Bunyi Synthesizer yang terdengar pada beberapa lagu dimainkan sendiri oleh Danilla. Sementara instrument Gitar diisi oleh Lafa Pratomo yang menjadi andalan Danilla.
Diluar hal musik ada keterlibatan seorang illustrator dalam mendesain sampul album Lintasan Waktu, dia adalah Eunice Nuh.
Demikian profil dari penyanyi jazz wanita Indonesia Danilla.
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>
EmoticonEmoticon